5 Perubahan Teknologi yang Mempercepat Digitalisasi Dunia Properti

POST BY BAMMS, SEPT 29 2020 15:20 PM

bybamms – Pandemi COVID-19 telah menciptakan perubahan pola pikir, cara pandang yang didukung oleh kemampuan beradaptasi baru masyarakat yang disertai dengan teknologi yang memiliki dampak jangka panjang. Itu pula yang terjadi dalam dunia properti di dunia.

Di Indonesia beberapa perubahan bagi para pemain di industri properti adalah pentingnya proses digitalisasi dalam tahapan pekerjaan di sektor properti. Perubahan yang banyak dilakukan oleh pengelola gedung dan pemilik gedung pun membuat mereka tak sungkan untuk berinvestasi dalam jumlah yang besar selama pandemi ini masih berlangsung.

Berikut adalah 5 perubahan teknologi yang membantu digitalisasi dunia properti yang banyak dilakukan perusahaan pengelola properti di era pandemi yang dirangkum dari berbagai sumber.

 

Aplikasi Layanan Pengguna

Perpindahan pelayanan ke arah digital menggunakan teknologi membuat pengelola secara tidak langsung merubah cara pelayanan dengan menghindari tatap muka langsung menjadi pelayanan digital.

Pengelola properti pun mau tidak mau bersentuhan dengan teknologi dengan membuat aplikasi layanan yang disesuaikan dengan kebutuhannya agar setiap pengguna dapat terlayani dengan baik. Dengan adanya bantuan aplikasi layanan pengguna, permasalahan dalam gedung yang biasa mengunakan workorder dapat mempersingkat waktu dengan hanya mengunakan mobile app.

Pemesanan fasilitas dalam gedung juga dapat dikontrol dengan limitasi orang, agar social distancing dapat diterapkan lebih tertib. Terlebih dari itu, permasalahan tamu yang datang dapat juga dikontrol lebih ketat dengan adanya registrasi tamu melalui layanan aplikasi, dimana tenant sudah dapat menginformasikan terlebih ke pengelola gedung dahulu tamu yang akan datang melalui aplikasi.

 

Sensor Suhu Tubuh (Thermal Scanner)

Pengecekan suhu atau temperatur tubuh bagi orang yang masuk ke dalam gedung telah merubah cara pandang dalam industri properti. Meskipun hal ini sudah jamak dilakukan namun banyak pengelola properti khususnya gedung perkantoran dan mall telah melihat hal yang lebih jauh dengan berinvestasi pada mesin sensor suhu tubuh atau thermal scanner.

Sebagian gedung kini menggunakan metode thermal gun, yang sebenarnya akurasi dan effesiensinyanya kurang bisa diandalkan dalam situasi masif.  Padahal metode penggunaan thermal gun sering tidak akurat menginformasikan suhu tubuh, menganggu orang yang masuk dan keluar dalam Gedung dan banyak hal lainnya.

Sejauh ini bandara atau area publik lainnya telah menerapkan hal ini untuk mempermudah pengecekan sekaligus mempercepat proses antrian agar tetap terjadi penerapan jaga jarak yang sesuai. Kelemahan-kelemahan itulah yang akhirnya mendorong teknologi thermal scanner ini berkembang pesat dalam mendeteksi orang-orang yang bersuhu diatas suhu normal yang berpotensi terkena virus COVID-19.

 

Sensor Gerak (Touchless Button)

Alat pendeteksi sensor gerak atau touchless button  kini mulai banyak digunakan di beberapa tempat dan ruang publik. Salah satunya untuk menghindari penularan di area publik. Membuka pintu dengan sensor, memencet tombol lift  hanya dengan gerakan tangan, mendekat ke tombol untuk mengeluarkan tiket dan lain sebagainya menjadi inovasi-inovasi terbaru di era pandemi COVID-19 ini berlangsung.

Teknologi sensor ini akan semakin banyak digunakan ke depannya sebagai solusi untuk menghindari virus menempel pada satu area publik yang sulit untuk dideteksi.

 

VR (Virtual Reality)

Developer properti kemungkinan akan sulit untuk menawarkan produk properti mereka lewat pertemuan langsung tatap muka. Ini pula yang membuat developer hingga agen properti memakai jalan virtual reality untuk menjajakan produk propertinya. Selain tampilan fisik, kini developer properti harus membuat pula tayangan virtual reality (VR) agar produk ini bisa meyakinkan dibeli.

Teknologi ini disatu sisi mengurangi peran SDM di bidang marketing untuk melakukan penjualan yang bisa menghemat pengeluaran gaji namun digitalisasi dengan pembuatan virtual reality atau augmented reality yang dikembangkan di sektor properti juga membutuhkan investasi yang besar. Setidaknya hal ini bisa membuat para pembeli yang tertarik berinvestasi bisa melihat secara langsung dari rumah tanpa harus datang ke tempat secara fisik dan akhirnya memutuskan untuk membeli.

 

Online Approval, Signature & Payment

Salah satu yang paling banyak digunakan di era pandemi adalah fasilitas persetujuan yang bisa dilakukan secara online, tanda tangan digital dan pembayaran secara digital. Teknologi ini telah dikembangkan lebih dahulu oleh kalangan perbankan dan mulai merambah ke dunia properti.

Dalam beberapa aplikasi properti layanan ini bahkan sudah mulai dikembangkan mulai dari perjanjian yang dilakukan dengan digital yang bisa ditandatangani secara digital dan langsung memiliki output barcode pembayaran yang dapat dilakukan lewat beberapa platform pembayaran digital. Uang kontan, yang merupakan sumber dari bakteri dan virus yang menempel tentunya harus dihindari. Maka dari itu adanya digital payment di era saat ini membuat tenant dapat meminimalisir penggunakan uang kertas untuk keperluan sehari-hari dalam bertransaksi yang mendorong pula penggunaan uang digital cenderung marak digunakan oleh publik saat ini.

Perubahan teknologi yang diterapkan tidak hanya akan membantu mereka bertahan tetapi juga membantu mereka mencapai pertumbuhan baru dan membuka aliran pendapatan baru seperti apa saja teknologi yang digunakan.

 

Dimasa pandemi sekarang ini, rasa nyaman bukan lagi hal yang dicari para tenant, justru rasa amanlah yang merupakan prioritas utama kala tinggal dan berkerja di sebuah gedung. Investasi dalam teknologi di dunia properti sesungguhnya dapat memberikan keamanan, kenyamanan dan juga pengalaman yang berharga untuk para tenant. Sudahkah anda memikirkan teknologi selanjutnya selepas pandemi ini berakhir?